OBAT PUSING "Hai manusia,sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus: 57) Kalau menyebut kalimat obat pusing tentu yang terbayang dalam diri kita adalah obat-obat kimia seperti paramex,oskadon,bodrex,dan sejenisnya yang dengan mudah sering kita beli di warung-warung.Tapi,itu semua untuk obat sakit fisik yang dengan instan dapat mengurangi sakit kepala.Namun,yang saya maksud dengan obat pusing di sini adalah obat pelipur lara,keresahan jiwa yang tidak menentu,duka yang mendalam,stres dan depresi. Sesungguhnya Allah menciptakan manusia terdiri dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani.Lihatlah bagaimana suasana setiap kita lewat di depan rumah sakit,klinik,dan pengobatan lainnya.Akan terlihat begitu antre dan berjubel dangan orang yang akan berobat karena sakit yang dideritanya.Mungkin kita juga ma seperti demikian jika anggota jasmani ini sedang merasakan sakit,semua resep dokter diminum dengan teratur dan sesuai petunjuk.Berapapun biaya yang harus dibayar pastilah diusahakan.Namun,pernahkah kita berfikir bagaimana kalau yang sakit itu adalah sisi rohani yang bersumber dari hati? Hendak ke mana kita berobat dan mencari obatnya? Sering orang ingin mencari ketenangan hidup,kedamaian jiwa,dan ketenteraman.Mereka mencari dengan cara salah kaprah; menghilangkan kesadarannya dengan mabuk-mabukan,narkoba,berpesta-pora dan sebagainya.Padahal,hal yang demikian bersifat semu bahkan akan menambah masalah diatas masalah,derita diatas derita.Karena yang demikian itu termasuk mengikuti hawa nafsu.Atau ada juga sebagian dari kita mencarinya dengan mendatangi psikiater untuk berkonsultasi.Padahal,ahli jiwa pun tidak dapat menghilangkannya,bahkan menurut penelitian di Amerika menunjukkan,80% para ahli jiwa mengalami gangguan jiwa. Yang mengakibatkan kita hidup sengsara,pusing tanpa sebab sebenarnya adalah karena menjauh dari peringatan Allah swt. dan lari dari ulama.Kita lebih sering memilih mengikuti hawa nafsu dan akal sebagai kendali.Padahal,mengumbar hawa nafsu untuk merespons kehendak adalah termasuk kesesatan paling besar. Allah berfirman: "....Dan,siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun...." (Al-Qashash: 50) Ibnul Qayyim berkata, "Semua orang berakal pasti tahu bahwa kehancuran terjadi akibat manusia mendahulukan akal daripada wahyu,dan mendahulukan nafsu dibandingkan akal sehat." Tiada daya dan kekuatan dari Allah.Oleh karena itu,bagi orang beriman dan yakin akan negeri akhirat,tentulah tidak akan seperti demikian manakala mengalami kesedihan hati,ketakutan jiwa,dan duka yang mendalam.Sebab,ada tempat untuk mengadu,meminta,dan bermunajat kepada Zat yang telah menciptakan dirinya,Allah 'azza wajalla,Tuhan semesta alam.Dalam hadits qudsi,Rasulullah saw. bersabda: "Wahai hamba-hamba-Ku,setiap kalian adalah tersesat,kecuali orang-orang yang telah Aku beri petunjuk.Maka mintalah petunjuk kepada-Ku,niscaya Aku akan menunjukkanmu.Wahai hamba-hamba-Ku,setiap kalian merasakan lapar,kecuali orang yang telah Aku beri makan.Maka mintalah makan kepada-Ku,niscaya Aku akan beri makan.Wahai hamba-hamba-Ku,setiap kalian adalah telanjang kecuali orang yang telah Aku beri pakaian.Maka mintalah pakaian kepada-Ku,niscaya Aku beri pakaian kalian." (HR Muslim) Karena sangat lemahnya manusia,maka satu-satunya jalan adalah hanya meminta dan berdoa pada Allah.Rasulullah saw. mengajarkan pada umatnya sebagai obat penenang ketika mendapatkan kesusahan,kesedihan,dan kegelisahan jiwa,sebagaimana yang telah diajarkan kepada sahabat-sahabat Rasulullah saw..